MALANG KOTA – Ada yang berbeda dalam car free day (CFD), kemarin (4/6). Di sekitar panggung tak hanya dipenuhi anak-anak dan dewasa, tapi juga kelompok lanjut usia (lansia). Para lansia asyik menggerakkan tubuh untuk melakukan senam perak dalam rangka Festival Lanjut Usia.
Tidak hanya senam, para lansia pun menjajal pemeriksaan kesehatan pada tenda-tenda yang tersedia. Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko yang mengikuti senam perak mengapresiasi acara tersebut.
Menurut dia, festival tersebut bertujuan untuk memberikan apresiasi. Baik kepada para tokoh yang peduli lansia maupun lansia.
”Lebih lanjut kami ingin mewujudkam komitmen bahwa Malang merupakan kota ramah lansia,” kata Edi.
Edi menjelaskan, Pemkot Malang memiliki berbagai program untuk lansia yang sudah dianggarkan dalam APBD. Misalnya saja, rantang kasih, pembangunan taman lansia, sekolah lansia, hingga posyandu lansia.
”Di festival ini, saya lebih melihat kolaborasi yang dibangun berbagai pihak seperti Rumah Zakat dalam rangka memecahkan masalah data di kelurahan. Yang menjadi starting point adalah data karena dengan mengetahui data bisa diketahui siapa, di mana, dan apa kebutuhannya, sehingga bantuan yang disalurkan tepat sasaran,” jelas politisi Partai Golkar tersebut.
Sementara itu, Pimpinan Rumah Zakat Malang Yoki Hidayat menegaskan, pihaknya sangat peduli dengan program pemberdayaan. Baik dalam pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi. Termasuk pemberdayaan untuk lansia. Hal tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2020. Yakni dengan memberdayakan lansia di kelurahan binaan.
”Kami membina 10.000 lansia dari delapan kelurahan. Seperti Sukun, Balearjosari, Kauman, dan Bakalankrajan. Ke depan, kami akan menyasar kelurahan lain, tapi sebelum itu akan fokus ke kader yang merupakan ujung tombak,” pungkas dia. (mel/adn)