25.8 C
Malang
Senin, November 13, 2023

Habis Dibegal, Jenazah Driver Taksi Online Dibuang ke Jurang Lumajang

MALANG KABUPATEN – Tangis Maulid Dian seketika pecah setelah tiba di Kamar Jenazah RSUD Dr Saiful Anwar (RSSA) Malang, kemarin sore. Didampingi beberapa saudaranya, dia sempat melihat jenazah suaminya, Apris Fajar Santoso, 29, untuk beberapa saat. Setelah itu, petugas melanjutkan proses otopsi kepada jenazah Apris.

Warga Desa Clumprit, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang itu merupakan korban pembunuhan yang terjadi Sabtu lalu (3/6). Sehari-hari, Apris bekerja sebagai driver taksi online. Pelaku pembunuhan adalah customer-nya, yang memesan layanan taksi online Sabtu sore.

Apris sempat dinyatakan hilang beberapa hari. Hingga kemarin siang (7/6) jenazahnya ditemukan di Piket Nol, Kabupaten Lumajang. Selain meninggalkan Maulid Dian, Apris juga meninggalkan dua orang anak yang masih kecil. Yang satu berusia 5 tahun. Satunya lagi berusia 1,5 tahun.

Ngadiono, ayah dari Apris berharap kasus itu bisa diusut seadil-adilnya. ”Kami menyerahkan semua proses hukum ke polisi,” kata dia dengan nada bergetar. Ngadiono berkisah, sepekan sebelum dinyatakan hilang, anak pertama dari Apris kerap menunjukkan tingkah yang berbeda dari sebelumnya. ”Dia lebih nempel ke ayahnya,” terangnya.

KENYATAAN PAHIT: Maulid Dian (dua dari kanan) didampingi beberapa saudaranya mengecek kondisi jenazah Apris Fajar Santoso, kemarin sore. (Darmono/Radar Malang)

Kepada wartawan koran ini, dia juga menjelaskan bila Apris memang sehari-hari bekerja sebagai driver taksi online. ”Sudah lima tahunan, pokoknya sejak 2018,” imbuhnya. Selain keluarga korban, sekitar 20-an driver online juga sempat mendatangi kamar jenazah RSSA Malang, kemarin sore.

Baca Juga:  Libur Imlek, Wisata Pantai Sepi Pengunjung

Lukman Arif, salah seorang rekan sesama pengemudi ojek online mengatakan, paguyubannya sudah menerima kabar hilangnya Apris sejak Sabtu (3/6) lalu. Istri Apris juga sudah berkomunikasi dengan paguyuban untuk bisa membantu proses pencarian.

”Saat itu saya dengar sepertinya dia (Apris, red) menjadi korban begal,” kata Lukman. Sejumlah driver online sempat membantu proses pencarian. Termasuk menyisir ke lokasi di sekitar Balekambang, tujuan dari customer dari Apris. Dari share lokasi terakhir, korban berhenti di pertigaan lintas selatan Balekambang.

Sementara, pihak ojek online mendapat informasi bila korban lost contact di Kecamatan Bantur. ”Kami tahu kalau lost contact setelah istrinya memberi tahu bahwa ada notifikasi log out dari e-mail. Kebetulan e-mail nya sama dengan yang di HP istri,” lanjut Lukman.

Pencarian dilakukan selama hampir dua hari bersama pihak kepolisian. Menurut informasi, pihak kepolisian sempat mengantongi rekaman CCTV dari sebuah masjid di Kecamatan Bantur. Dari CCTV tersebut tampak dua pelaku yang keluar dari mobil menuju ke kamar mandi masjid.

Baca Juga:  Pengelolaan ZIS Ditarget Tumbuh 300 Persen

Dari rekaman itu lah, salah satu pelaku bisa diamankan di Kecamatan Tirtoyudo pada Selasa lalu (6/6). Dari tangannya juga ditemukan barang bukti mobil Daihatsu Calya. Dalam rekaman video penangkapannya, tampak nomor polisi sudah dicopot oleh tersangka. Dari tersangka pertama itu lah diketahui identitas pelaku yang kedua, yang merupakan warga Kecamatan Kepanjen.

Berbekal keterangan dari dua pelaku itu lah jenazah Apris Fajar Santoso bisa ditemukan. Dari keterangan sementara Tim INAFIS Polres Malang, pada tubuh korban ditemukan luka bekas jeratan di bagian leher. Berdasar dokumentasi foto yang diterima koran ini, tampak tangan kanan korban sudah terputus. Bagian muka juga lebam.

”Korban ditemukan di dalam jurang,” terang Kasat Reskrim Polres Malang Iptu Wahyu Rizki Saputro. Sayangnya, dia masih enggan membuka identitas tersangka. Wahyu menyebut bila pihaknya akan membeberkan semua hasil penyelidikan pada hari ini (8/6). ”Besok (hari ini) akan dirilis,” tambah dia. Dugaan motif keduanya melakukan pembunuhan mengarah pada upaya menguasai mobil korban. (mel/pri/by)

MALANG KABUPATEN – Tangis Maulid Dian seketika pecah setelah tiba di Kamar Jenazah RSUD Dr Saiful Anwar (RSSA) Malang, kemarin sore. Didampingi beberapa saudaranya, dia sempat melihat jenazah suaminya, Apris Fajar Santoso, 29, untuk beberapa saat. Setelah itu, petugas melanjutkan proses otopsi kepada jenazah Apris.

Warga Desa Clumprit, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang itu merupakan korban pembunuhan yang terjadi Sabtu lalu (3/6). Sehari-hari, Apris bekerja sebagai driver taksi online. Pelaku pembunuhan adalah customer-nya, yang memesan layanan taksi online Sabtu sore.

Apris sempat dinyatakan hilang beberapa hari. Hingga kemarin siang (7/6) jenazahnya ditemukan di Piket Nol, Kabupaten Lumajang. Selain meninggalkan Maulid Dian, Apris juga meninggalkan dua orang anak yang masih kecil. Yang satu berusia 5 tahun. Satunya lagi berusia 1,5 tahun.

Ngadiono, ayah dari Apris berharap kasus itu bisa diusut seadil-adilnya. ”Kami menyerahkan semua proses hukum ke polisi,” kata dia dengan nada bergetar. Ngadiono berkisah, sepekan sebelum dinyatakan hilang, anak pertama dari Apris kerap menunjukkan tingkah yang berbeda dari sebelumnya. ”Dia lebih nempel ke ayahnya,” terangnya.

KENYATAAN PAHIT: Maulid Dian (dua dari kanan) didampingi beberapa saudaranya mengecek kondisi jenazah Apris Fajar Santoso, kemarin sore. (Darmono/Radar Malang)

Kepada wartawan koran ini, dia juga menjelaskan bila Apris memang sehari-hari bekerja sebagai driver taksi online. ”Sudah lima tahunan, pokoknya sejak 2018,” imbuhnya. Selain keluarga korban, sekitar 20-an driver online juga sempat mendatangi kamar jenazah RSSA Malang, kemarin sore.

Baca Juga:  Libur Imlek, Wisata Pantai Sepi Pengunjung

Lukman Arif, salah seorang rekan sesama pengemudi ojek online mengatakan, paguyubannya sudah menerima kabar hilangnya Apris sejak Sabtu (3/6) lalu. Istri Apris juga sudah berkomunikasi dengan paguyuban untuk bisa membantu proses pencarian.

”Saat itu saya dengar sepertinya dia (Apris, red) menjadi korban begal,” kata Lukman. Sejumlah driver online sempat membantu proses pencarian. Termasuk menyisir ke lokasi di sekitar Balekambang, tujuan dari customer dari Apris. Dari share lokasi terakhir, korban berhenti di pertigaan lintas selatan Balekambang.

Sementara, pihak ojek online mendapat informasi bila korban lost contact di Kecamatan Bantur. ”Kami tahu kalau lost contact setelah istrinya memberi tahu bahwa ada notifikasi log out dari e-mail. Kebetulan e-mail nya sama dengan yang di HP istri,” lanjut Lukman.

Pencarian dilakukan selama hampir dua hari bersama pihak kepolisian. Menurut informasi, pihak kepolisian sempat mengantongi rekaman CCTV dari sebuah masjid di Kecamatan Bantur. Dari CCTV tersebut tampak dua pelaku yang keluar dari mobil menuju ke kamar mandi masjid.

Baca Juga:  Jabarkan Makna Saling Memaafkan, MT Nurhasanah Undang Anggota Halalbihalal

Dari rekaman itu lah, salah satu pelaku bisa diamankan di Kecamatan Tirtoyudo pada Selasa lalu (6/6). Dari tangannya juga ditemukan barang bukti mobil Daihatsu Calya. Dalam rekaman video penangkapannya, tampak nomor polisi sudah dicopot oleh tersangka. Dari tersangka pertama itu lah diketahui identitas pelaku yang kedua, yang merupakan warga Kecamatan Kepanjen.

Berbekal keterangan dari dua pelaku itu lah jenazah Apris Fajar Santoso bisa ditemukan. Dari keterangan sementara Tim INAFIS Polres Malang, pada tubuh korban ditemukan luka bekas jeratan di bagian leher. Berdasar dokumentasi foto yang diterima koran ini, tampak tangan kanan korban sudah terputus. Bagian muka juga lebam.

”Korban ditemukan di dalam jurang,” terang Kasat Reskrim Polres Malang Iptu Wahyu Rizki Saputro. Sayangnya, dia masih enggan membuka identitas tersangka. Wahyu menyebut bila pihaknya akan membeberkan semua hasil penyelidikan pada hari ini (8/6). ”Besok (hari ini) akan dirilis,” tambah dia. Dugaan motif keduanya melakukan pembunuhan mengarah pada upaya menguasai mobil korban. (mel/pri/by)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/